Beberapa Jawaban Jujur untuk Michael Brown (dan yang Meragukan Injil [Kasih Karunia])
CharismaNews baru saja (minggu lalu,
MR) menerbitkan sebuah artikel berjudul “Beberapa pertanyaan yang jujur untuk Joseph Prince
.” Di dalamnya Michael Brown meletakkan 11 pertanyaan untuk “Pendeta Prince dan
orang-orang yang menganut pesan kasih karunia modern.” Tidak seperti Pendeta
Prince, saya bukan orang yang sibuk. Saya tidak harus berkhotbah empat atau
lima kali di hari Minggu ini. Jadi saya telah menaruh diri saya untuk menjawab
pertanyaan ini atas nama semua orang yang menganut Injil kasih karunia.
Pembaca regular akan tahu bahwa ini bukan pertama kalinya saya telah merespon sesuatu yang
Michael Brown telah tulis menentang pesan kasih karunia. “Paul,
mengapa Anda terus memakan umpannya?” Karena saya memang benar-benar
menikmatinya. Saya menghargai kesempatan yang dia berikan kepada saya untuk
memberitakan Injil kasih karunia.
Plus, sebagai seorang penulis, saya
dapat memberitahu Anda bahwa Januari adalah bulan yang tenang untuk menjual
buku-buku dan tidak ada yang seperti adanya sedikit kontroversi untuk
meningkatkan penjualan. Michael menyebutkan beberapa judul bukunya, jadi
ijinkanlah saya menyebutkan judul buku saya. Waktunya menguntungkan karena buku
saya The
Hyper-Grace Gospel: A Response to Michael Brown and Those Opposed to the Modern
Grace Message (Injil Hiper-Kasih-Karunia: Sebuah Respon untuk
Michael Brown dan Mereka yang Menentang Pesan Kasih Karunia Modern) baru
saja memenangkan Medali Perak pada penghargaan Illumination Book Awards
2015. Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada
akademi itu dan Dr. Michael Brown, tanpa mereka penghargaan ini tidak akan
mungkin terjadi.
Oke, iklan selesai, mari kita
tangani bisnis(urusan)nya. Di bawah ini adalah sebelas versi pertanyaan Michael
yang telah diperpendek bersama dengan tanggapan singkat saya terhadap
masing-masingnya.
- Apakah Allah meminta sesuatu dari Anda sebagai anak-Nya, selain menerima kasih karunia-Nya? Jika demikian, apakah ada keuntungan spiritual yang datang melalui kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan tersebut dan kerugian spiritual yang berasal dari tindakan mengabaikannya?
Efesus 1:3 memberitahu kita bahwa
segala berkat rohani datang kepada kita melalui Kristus. Tidak ada berkat
tambahan yang datang kepada kita terpisah dari Kristus dan datang karena
menanggapi ketaatan kita. Semua adalah anugerah.
- Apakah mungkin bagi kita untuk mengecewakan Tuhan? Apakah dia selalu senang dengan kita? Bisakah kita mendukakan Roh Kudus?
Seperti yang saya katakan di tempat
lain, gagasan bahwa “Pengkhotbah kasih karunia mengatakan bahwa Tuhan tidak
didukakan oleh dosa Anda” adalah sebuah mitos. Pilihan dan perilaku
Anda dapat mendukakan Roh Kudus, tetapi hanya karena ia mempedulikan Anda dan
ingin Anda berhasil dalam setiap bidang kehidupan Anda. Perilaku Anda penting
karena Anda penting. Tapi jangan membingungkan perilaku dengan
identitas. Anda tidak ditentukan oleh apa yang Anda lakukan. Identitas Anda
adalah Kristus dan Anda ada di dalam Dia dan akan selalu 100 persen
menyenangkan dan dapat diterima oleh Allah.
- Jika Tuhan selalu melihat Anda sebagai sempurna, apakah ada cara bagi Anda untuk mengecewakannya? Saya pernah mendengar bahwa kita hanya bisa mendukakan atau mengecewakan-Nya dengan tidak mempercayai kasih karunia-Nya, tetapi menurut pesan Anda, bukankah dosa itu telah diampuni juga?
Ya, setiap dosa yelah ditanggungkan
di atas kayu salib dan di dalam Kristus kita telah diampuni sepenuhnya dan
selamanya. Namun, ada hal-hal yang dapat kita lakukan yang membuat Tuhan sedih,
seperti menjadi lambat hati dalam mempercayai kabar baik dari kasih
karunia-Nya.
APAKAH KITA TELAH DIAMPUNI
SEPENUHNYA? Apa yang Alkitab katakan … .. Sebelum salib, pengampunan Tuhan
bersyaratkan kinerja Anda (pertobatan, pengakuan dosa dan pengampunan Anda
terhadap orang lain). Tetapi sekarang Anda sudah ditebus, didamaikan, disucikan
dan dibawa mendekat oleh darah Anak Domba! ~ “Oleh karena Dialah (Yesus) maka
diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.” (Kis. 13:38)
APAKAH KITA TELAH DIAMPUNI SEPENUHNYA? Apa yang Alkitab
katakan … .. Sebelum salib, pengampunan Tuhan bersyaratkan kinerja Anda
(pertobatan, pengakuan dosa dan pengampunan Anda terhadap orang lain). Tetapi
sekarang Anda sudah ditebus, didamaikan, disucikan dan dibawa mendekat oleh
darah Anak Domba! ~ “Oleh karena Dialah (Yesus) maka diberitakan kepada kamu
pengampunan dosa.” (Kis. 13:38)
- Jika Allah telah menyatakan dosa masa depan Anda telah diampuni dengan cara yang sama ia telah menyatakan dosa masa lalu Anda telah diampuni, mengapa Paulus dan penulis Perjanjian Baru lainnya menyebutkan dosa-dosa itu juga di surat-surat mereka? Mengapa Allah menyebutkan dosa-dosa kita yang sekarang ini kepada kita dalam Perjanjian Baru, bahkan memperingatkan kita tentang bahaya berjalan dalam dosa-dosa itu, jika dosa-dosa itu juga telah diampuni dan dilupakan sebelumnya?
Allah tidak akan pernah menghakimi
atau menghukum Anda untuk dosa-dosa yang Kristus telah pikul di kayu salib.
Klaim yang sangat berani bahwa Dia memilih untuk tidak mengingat atau mencatat
dosa-dosa Anda datang langsung dari kitab suci (Rom 4:7-8, 2 Korintus 5:19). Di
dalam Kristus, Anda telah menerima penebusan dan pengampunan dosa (Efesus 1:7,
Kol 1:14). Jadi, mengapa Paulus dan para penulis PB lain berbicara tentang
dosa? Karena dosa itu bersifat merusak. Dosa bisa menyakiti Anda. Bapamu
terlalu mengasihi Anda untuk tidak mengatakan apa-apa saat Anda merusak hidup
Anda. Dosa tidak akan menggagalkan karya salib, tetapi bisa menggagalkan Anda,
pernikahan Anda, dan keluarga Anda.
5a. Seorang guru hiper-kasih-karunia terkemuka mengklaim
bahwa doktrin pengudusan progresif adalah suatu “kebohongan yang bersifat
membunuh secara rohani” …
Clark Whitten membuat klaim ini
(pada halaman 28 dari bukunya yang sangat bagus Pure Grace) dan saya setuju dengan dia.
Pengajaran “diselamatkan oleh kasih karunia tapi disempurnakan oleh usaha
manusia” telah menghasilkan sebuah gereja yang, dalam kata-kata Whitten,
“menghakimi, marah, putus asa, tidak berdaya, bergantung, takut, tidak
bersemangat, tidak efektif, dan terus-menerus kekanak-kanakan secara rohani.” Dia
benar. Ide bahwa pengudusan adalah sesuatu yang kita hasilkan
adalah suatu batu rajam dingin pembunuh kasih karunia .
5b. Jika “pengudusan progresif” sederhananya berarti
mengerjakan keluar kekudusan kita dengan bantuan Roh, apa yang begitu berbahaya
tentang ajaran ini?
Tidak ada yang berbahaya tentang hal
itu, karena itu adalah apa yang Kitab Suci dan guru-guru hiper-anugerah
ajarkan. Dalam Kristus kita 100 persen suci. Pesan yang kami beritakan adalah “jadilah siapa diri Anda sesungguhnya.” Tapi ini
bukan pengudusan progresif sebagaimana kebanyakan orang memahami frase itu,
atau sebagaimana Michael sendiri jelaskan dalam buku Hiper-anugerah-nya
ketika ia mengatakan pengudusan kita bersifat posisional (yaitu: tidak nyata)
dan sesuatu yang harus dikejar. Michael bersikeras mengatakan “pengudusan
adalah suatu proses!” (hal.100) dan dia menafsirkan nasihat Perjanjian Baru
sebagai tuntutan dan persyaratan yang harus dipatuhi, tapi saya mencium campuran wortel dan tongkat .
- Kita setuju bahwa Roh Kudus tidak pernah menghukum kita untuk dosa-dosa kita sebagai orang percaya, tapi apakah Dia pernah membuat kita tidak nyaman ketika kita berbuat dosa?
Yesus memanggilnya Penghibur atau
Pemberi Kenyamanan, bukan Pencuri Kenyamanan, jadi saya rasa tidak (Yohanes
14:16). Saya telah menulis di tempat lain bagaimana Allah berurusan dengan kita ketika kita berbuat
dosa .
- Kita setuju bahwa kita tidak perlu mengakui setiap dosa yang kita lakukan setiap hari agar “tetap diselamatkan,” tapi apakah semua jenis pengakuan dan permintaan maaf tidak tepat? Misalnya, apakah tepat bagi orang percaya untuk mengatakan, “Bapa, saya minta ampun karena berbuat dosa dan saya meminta Engkau untuk menyucikan saya”?
Tidak salah untuk meminta dari Tuhan pengampunan dan
anugerah di saat Anda membutuhkan . Jika meminta membantu Anda untuk
menerima apa yang Tuhan telah sediakan, milikilah kebebasan untuk meminta. Apa
yang tidak benar adalah memberitahu orang-orang bahwa Tuhan hanya
mengampuni mereka karena mereka meminta, mengaku, bertobat, atau
melakukan suatu apa pun. Alkitab mengajarkan bahwa kita diampuni sesuai dengan
kekayaan kasih karunia-Nya (Ef 1:7), bukan sesuai permintaan kita.
- Saya tahu bahwa Anda menentang beberapa jenis pemeriksaan diri tertentu jangan sampai Anda menjadi “sadar dosa” … (Tapi) jika saya memahami Anda dengan benar, Anda akan mempertanyakan keselamatan seseorang yang menunjukkan tidak adanya perubahan hidup dan terus berjalan dalam dosa yang tidak dipertobatkan. Tapi bukankah ini berarti bahwa, pada tingkat tertentu, Anda mendasarkan “kinerja (penampilan)” untuk memverifikasi keselamatan Anda?
Bukan kinerja (penampilan), tapi
buah. Kinerja (penampilan) menunjukkan sebuah pertunjukan yang dilaksanakan
untuk mengesankan orang lain; buah spiritual hanya dapat diproduksi oleh Tuhan.
Jika Anda ingin tahu apakah seseorang memang telah ditawan oleh kasih Allah,
carilah buahnya. Buah itu tidak berdosa. Buah itu selalu menunjuk kepada Yesus.
- Apakah Anda berpikir ada bahaya apapun dalam mengklaim bahwa ajaran Yesus sebelum salib tidak berlaku bagi kita sebagai orang-orang percaya zaman ini?
Dalam bukunya Michael menunjukkan
bahwa pengkhotbah hiper-anugerah mengklaim “Ajaran-ajaran Yesus itu bukan untuk
kita hari ini” (hal.203). Ini datang dalam sebuah bab berjudul “Mengapa kita
melarikan diri dari kata-kata Yesus?” Tapi siapa yang melarikan diri? Siapa
yang menolak kata-kata pra-salib Yesus? Tentu saja bukan Joseph Prince atau
pengkhotbah rahmat terkemuka lainnya. Ini adalah klaim-klaim tak senonoh yang
karena itu Michael tidak mengulanginya di sini. Sebaliknya, kita mendapatkan
hipotesa yang telah diencerkan: Apakah berbahaya menolak ajaran pra-salib
Yesus? Tentu saja berbahaya, Michael, itulah sebabnya mengapa kami tidak
melakukannya. Tolong berhenti membuat orang berpikir bahwa kami melakukannya.
- Apa artinya berjalan dalam takut akan Tuhan? Apa yang Anda lakukan ayat seperti ini: “Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan … (1 Pet 1:17).
Apa artinya bagi para istri dari
suami-suami yang tidak percaya untuk hidup dalam “kemurnian dan kesalehan” (1
Petrus 3:2)? Saya menyebutkan hal ini hanya karena kata untuk hormat itu adalah
kata yang sama untuk kata takut yang Petrus gunakan dalam pasal 1. Jika Michael
menyarankan bahwa kita takut akan TUHAN, apakah ia juga menyarankan para istri
takut akan suami mereka? Tentunya tidak. Yesus mengatakan bahwa takut akan Tuhan adalah menyembah Dia
.
- Apakah Anda melihat adanya bahaya yang mungkin dalam menekankan bahwa adalah mustahil bagi seorang percaya untuk kehilangan keselamatannya? Pada tingkat praktis, apakah Anda merasa penting untuk menambahkan peringatan-peringatan Alkitab kepada pengajaran Anda tentang keamanan kekal dan, jika demikian, bagaimana Anda bisa melakukan ini tanpa menaruh penekanan pada “kinerja”?
Tidak ada bahaya dalam meyakinkan
para pemercaya bahwa Yesus menepati janji-janji-Nya . Alih-alih
memberitakan “peringatan-peringatan alkitabiah” saya sarankan kita memberitakan
Injil. Alih-alih menilai kinerja orang lain, saya sarankan kita memberitakan
kinerja Yesus. Inilah yang Joseph Prince dan setiap pengkhotbah anugerah
lainnya lakukan.
Kasih karunia dan damai sejahtera
bagi Anda semua.
sumber : https://christofgrace.wordpress.com/2015/01/30/beberapa-jawaban-jujur-untuk-michael-brown-dan-yang-meragukan-injil-kasih-karunia/