Matius 5:17-18 - Apakah Yesus Mengakhiri Hukum Taurat atau Tidak?





Banyak orang yang masih percaya bahwa mereka harus hidup sesuai dengan Hukum-hukum Akad Lama telah melemparkan Matius 5:17-18 kepada para pengkhotbah pesan kasih karunia untuk mencobai dan membuktikan kasus mereka. Tapi apa yang Alkitab sebenarnya katakan tentang hidup di bawah hukum Tarat dan apakah memang kita masih terikat untuk itu?

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.  Aku  datang  bukan  untuk  meniadakannya, melainkan  untuk  menggenapinya. Karena  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum (NKJV:  sampai) lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau sattitikputidak akan ditiadakan darhukum Taurat, sebelusemuanyterjadi.
 (Mat5:17-18) 

  Peter Ditzel dari Word of His Grace1 menjelaskan kedua ayat ini sebagai berikut:

Yesus di sini sedang memberikan kita dua pilihan kondisi apakah / ataukah: Hukum tidak bisa berlalu sampai langit dan bumi ini berlalu ATAU hukum tidak bisa berlalu sampai semua digenapi. Yang satu atau yang lain bisa membuatnya terjadi. Langit dan bumi belum berlalu, jadi kita akan meninggalkan kondisi itu. Tapi apa yang Yesus maksudkan dengan SEMUA digenapi? Dia sedang merujuk pada apa yang Dia baru saja katakan dalam kalimat sebelumnya: menggenapi atau menyelesaikan hukum Taurat DAN kitab para nabi. Sekali Ia telah menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi, hukum Taurat bisa berlalu. Mengapa begitu banyak orang yang menerima bahwa Yesus telah menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama namun memiliki kesulitan untuk memahami bahwa dengan cara yang persis sama, Dia memang telah menggenapi Hukum Taurat Akad (Perjanjian) Lama: SEMUAnya?”


Persyaratan yang Sah dari Hukum

Ketika seseorang berada di bawah kewajiban kontraktual dengan orang lain dan mereka memenuhi semua persyaratan kontrak itu, itu berarti kontrak telah digenapi dan selesai. Tetapi jika mereka hanya menghancurkan persetujuan  kontraktual  sebelum  memenuhi  persyaratan-persyaratannya, mereka  tidak dibebaskan dari kewajiban-kewajibannya, yaitu mengapa Yesus berkata bahwa Dia tidak datang untuk menghancurkan hukum Taurat. Tapi pada saat kewajiban-kewajiban kontrak itu terpenuhi, orang itu menjadi bebas darinya! Dalam cara yang persis sama Yesus tidak datang untuk menghancurkan hukum Taurat, tetapi Dia menggenapinya.

Sebab Kristus adalah kegenapan (NKJV:   akhir/ ujung dari) hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (Rom 10:4, penjelasan penerjamahan ditambahkan)

Karena semua persyaratan kebenaran hukum Taurat telah digenapi di dalam Kristus dan karena kita diberi kebenaran Kristus dan dipenuhi dengan Roh Kudus sebagai hadiah gratis ketika kita menempatkan iman kita kepada Yesus, itu berarti bahwa di dalam Kristus kita juga telah menggenapi persyaratan hukum Taurat dan oleh karena itu hukum Taurat telah berakhir bagi kita juga.

Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan (NKJV:  kebenaran)  hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (Rom 8:3-4, penjelasan dan penekanan ditambahkan)

Jika  pikiran  seseorang  belum  diperbarui  untuk  berpikir  dalam  kerangka  anugerah, mereka  mungkin

memandang dirinya dengan buta terhadap bagian terakhir dari ayat 4, berpikir bahwa kita harus berjalan menurut Roh jika kita ingin memenuhi persyaratan-persyaratan benar dari hukum. Tapi lihatlah ke bawah pada ayat 9:

Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. (Rom 8:9)

Ayat ini mengatakan bahwa jika Roh Kudus tinggal di dalam kita, kita tidak hidup dalam daging lagi! Jadi apa yang ayat-ayat ini sebenarnya katakan adalah bahwa jika seseorang memiliki Roh Kudus di dalamnya, itu adalah bukti bahwa persyaratan hukum telah digenapi di dalam mereka.


Para Nabi

Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes (Mat 11:13) Sampai kedatangan Yohanes, semua hukum Musa dan ajaran nabi-nabi bernubuat tentang hal-hal yang harus terjadi. (Mat 11:13, BIS)

Seluruh hukum Taurat dan [kitab] para nabi Perjanjian Lama berbicara tentang kedatangan Mesias yang akan menebus dosa-dosa seluruh dunia. Hukum Taurat adalah penuntun (kepala sekolah), mengajar kita "kehidupan yang benar" sampai kita harus meletakkan iman kita kepada Yesus dan mulai hidup oleh iman.

Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. (Gal 3:23-25)

Ayat-ayat ini mengatakan bahwa setelah kita menaruh iman kita kepada Yesus Kristus, kita tidak perlu tutor hukum Taurat untuk mengajar kita lagi. Roh  Kudus dengan cara-Nya sendiri di  dalam  diri  kita dapat melakukan pekerjaan itu dengan baik - Dia tidak perlu bantuan seperangkat aturan eksternal!

Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya (WEB: setiap orang memaksakan caranya masuk ke dalamnya). (Luk 16:16, penjelasan penerjemahan dan penekanan ditambahkan)

Ayat ini menunjukkan bahwa jika kita masih memberitakan hidup berbasis hukum Taurat, kita tidak sedang memberitakan Kerajaan, karena kita memberitakan hal-hal yang telah berakhir pada Yohanes Pembaptis lebih dari 2000 tahun yang lalu - bacalah ayat itu lagi. Bagaimana itu bisa lebih jelas?

Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya (NKJV: =benihnya). Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. (Gal 3:16, penekanan dan penjelasan penerjemahan ditambahkan)

Dan juga:

Kalau  demikian, apakah  maksudnya hukum  Taurat?  Ia  ditambahkan oleh  karena  pelanggaran- pelanggaran-- sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu-- dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara. (Gal 3:19, penekanan ditambahkan) ≈ Kalau begitu, untuk apa hukum agama diberikan? Jawabnya ialah bahwa hukum itu ditambahkan untuk menyatakan pelanggaran manusia. Hukum agama itu berlaku hanya sampai datangnya seorang keturunan Abraham, yang disebut di dalam janji Allah kepada Abraham. Hukum agama itu disampaikan oleh malaikat- malaikat dengan perantaraan seorang manusia. (Gal 3:19 BIS, penekanan ditambahkan)

Ayat-ayat ini mengatakan bahwa hukum Taurat itu diberikan karena pelanggaran-pelanggaran sampai Benih (Keturunan) itu harus datang (dan Ibrani 3 memberitahu kita bahwa pelanggaran itu secara khusus adalah dosa ketidakpercayaan). Kemudian ketika Sang Benih (Kristus) datang, hukum Taurat sudah terpenuhi dan kita dibebaskan dari persyaratan-persyaratan legalnya.

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah (NKJV:  kebenaran Allah yang terpisah dari hukum Taurat) telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi  (Rom  3:21,  penekanan  ditambahkan)   Tetapi  sekarang  Allah  sudah  menunjukkan  jalan

bagaimana manusia berbaik dengan Dia; dan caranya itu tidak ada sangkut pautnya dengan hukum agama Yahudi. Buku-buku Musa dan buku-buku nabi-nabi justru menyatakan hal itu (Rom 3:21 BIS, penekanan ditambahkan)

Jika ada "sidang pengadilan angkasa / surga", hukum Taurat dan para nabi akan berdiri sebagai saksi-saksi, menunjuk jari mereka kepada orang-orang yang menaruh iman mereka kepada Yesus dan berkata: "Orang itu benar!" Juga perhatikan ayat yang mengatakan bahwa kebenaran ini datang terpisah dari hukum Taurat.

Dari ayat-ayat itu dan banyak lagi lainnya adalah jelas untuk melihat bahwa orang-orang percaya tidak seharusnya mengupayakan dan hidup di bawah hukum Taurat lagi, melainkan hidup oleh iman dalam Yesus Kristus.


Hidup dalam Dosa

Berikut  adalah  suatu  gong,  sesuatu  yang  seharusnya  membungkam  mulut  orang-orang  yang  masih mencoba untuk dibenarkan dengan mentaati hukum Taurat. Mari kita lihat pertama-tama dua ayat:

Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman (Gal 3:12a)

Dan
Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (Rom 14:23b)

Cukup mengejutkan untuk melihat apa yang dikatakan ketika kita menggabungkan dua ayat ini. Karena hukum Taurat bukanlah oleh iman (Galatia 3:12) dan karena sesuatu yang bukan dari iman, adalah dosa (Roma 14:23), itu berarti bahwa orang-orang yang mencoba untuk dibenarkan oleh karena perbuatan- perbuatan baik mereka sendiri dan mencoba untuk hidup berdasarkan kode moral dari hukum Taurat sebenarnya sedang hidup dalam dosa!


Kebenaran yang Melebihi Kebenaran Orang-orang Farisi

Yesus juga berkata sebagai berikut:

Maka  Aku  berkata  kepadamu:  Jika  hidup  keagamaanmu  tidak  lebih  benar  dari  pada  hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Mat 5:20) Jadi, ingatlah: Kalian tidak mungkin menjadi umat Allah, kalau tidak melebihi guru-guru agama dan orang- orang Farisi dalam hal melakukan kehendak Allah!" (Mat 5:20, BIS)

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membanggakan diri mereka dalam betapa baiknya mereka menaati hukum-hukum Musa, kenyataannya itulah yang mereka lakukan untuk hidup! Hukum-hukum Taurat ini tidak hanya terdiri dari 10 Perintah Allah, tetapi juga semua ritual dan pengorbanan harian serta ketentuan- ketentuan dan perintah-perintah berjumlah total 613 yang terkandung dalam kelima kitab Musa (Kejadian sampai Ulangan) 2.

Faktanya, kebanyakan orang yang mencoba untuk hidup sesuai dengan Hukum-hukum Musa pada hari ini akan tidak berarti jika dibandingkan dengan rata-rata Farisi. Oleh karena itu adalah sederhana untuk melihat bahwa kebenaran yang Yesus bicarakan bukanlah tentang orang percaya agar mencoba untuk hidup lebih patuh atau lebih kudus, melainkan Ia berbicara tentang kebenaran yang datang dari Tuhan, yang diberikan kepada setiap orang percaya sebagai hadiah gratis pada saat keselamatan. Pada saat yang sama persis ketika seorang percaya menempatkan iman mereka kepada Yesus, kepada mereka diberikan kebenaran- Nya yang sempurna dan kepada Dia diberi semua dosa dan pelanggaran mereka:

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (NKJV: supaya dalam Dia kita menjadi kebenaran Allah). (2 Kor 5:21)

Bukankah itu benar-benar merupakan suatu pertukaran yang menakjubkan? Terima kasih   Yesus!

Popular posts from this blog

Kedewasaan Iman

VISI dan MISI Grace of Christ Community Church

Nama Yesus adalah Kekuatan dan Kuasa bagi kita