Ujian yang Benar terhadap Injil Anda

Keyakinan setiap orang dalam Injil dipengaruhi dan dibentuk oleh keterbukaan mereka untuk itu dan oleh sejauh mana pikiran mereka telah diperbaharui, tapi sayangnya juga oleh tradisi-tradisi duniawi yang mereka masih pegang.

Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku (NKJV: berpengaruh) demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan. (Mrk 7:13, penjelasan penerjemahan ditambahkan) Jadi dengan ajaranmu sendiri yang kalian berikan kepada orang- orang, kalian meniadakan perkataan Allah. (Mrk 7:13 BIS)

Rasul Paulus, yang menulis sebagian besar Perjanjian Baru, mengkhotbahkan Injil yang diturunkan kepadanya secara langsung dari Allah.

Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan (NKJV: pewahyuan) Yesus Kristus. (Gal 1:11-12, penjelasan penerjemahan ditambahkan)

Injil ini dikenal sebagai Injil Kasih Karunia:

Tetapi [(NKJV) tidak satupun dari semua ini menggoyahkan aku; juga] aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja (NKJV: sehingga) aku dapat mencapai garis akhir [dengan sukacita] dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. (Kis 20:24, penekanan dan penjelasan penerjemahan ditambahkan)

Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, (Gal 1:6, penekanan ditambahkan)

Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. (Flp 1:7, penekanan ditambahkan)

Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. (Kis 14:3, penekanan ditambahkan)

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian (NKJV: warisan) yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. (Kis 20:32, penekanan dan penjelasan ditambahkan)

Ada suatu banjir rahmat yang melanda planet kita pada saat ini, dengan jutaan dan jutaan orang bangun karena kebenaran bahwa kita tidak dibenarkan dengan menaati hukum atau menghidupi semacam standar moral yang lagi, melainkan hanya dengan percaya kepada Yesus Kristus.

Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. (Rom 3:28) Sebab kesimpulannya adalah begini: Orang dinyatakan berbaik kembali dengan Allah, bukan karena ia melakukan apa yang tercantum dalam hukum agama Yahudi, melainkan karena ia percaya kepada Yesus Kristus. (Rom 3:28, BIS)

Namun sama seperti Paulus Rasul menubuatkan dalam Galatia 4, mereka yang percaya kepada Injil rahmat ini akan dianiaya oleh mereka yang ingin dibenarkan oleh karya-karya mereka sendiri:

Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging [Ismael adalah anak yang dilahirkan oleh daging, yang mewakili pekerjaan-pekerjaan hukum Taurat], menganiaya yang diperanakkan menurut Roh [Ishak adalah anak perjanjian, yang mewakili kasih karunia], demikian juga sekarang ini. (Gal 4:29, penjelasan dan penekanan ditambahkan)

Dan di sinilah ujian sejati Injil kasih karunia: Jika Injil yang kita khotbahkan tidak membuat kita berada dalam bahaya disalahpahami oleh para legalis, dalam arti bahwa mereka mungkin berpikir kita mengatakan bahwa orang bisa saja pergi keluar dan berbuat dosa sebanyak yang mereka inginkan, maka kita tidak memberitakan kasih karunia sejauh yang Paulus khotbahkan.

Kasih karunia sejati mengangkat kuk hukum Taurat dari orang-orang percaya sedemikian sepenuhnya sehingga menurut para legalis itu telah membebaskan kita dengan cara yang lebih dari yang seharusnya. Para legalis percaya bahwa saat Anda mengangkat hukum Taurat dari seorang percaya, dia hanya akan kabur dan mulai hidup dalam kebejatan sepenuhnya dan jatuh ke dalam segala macam kejahatan. Tapi mereka lupa bahwa kita memiliki satu roh yang telah dilahirkan kembali di dalam diri kita yang tidak ingin hidup seperti itu!

Paulus harus membela injil kasih karunia dengan cara yang sama. Kita bisa melihat dari cara "tanya jawab" yang  banyak  dipakai  dalam  penulisan  kitab  Roma,  dimana  ia  melawan  banyak  argumen  yang  kaum agamawi yang besar pada zaman itu lemparkan padanya. Mereka mungkin menuduhnya memberitakan bahwa orang-orang percaya, karena sudah tidak lagi berada di bawah hukum Taurat, bisa pergi keluar dan berbuat dosa sebanyak yang mereka inginkan! Inilah jawaban Paulus:

Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman. (Rom 3:8) ≈ Dan mengapa kita tidak boleh mengatakan, "Baiklah kita berbuat jahat supaya timbul kebaikan?" Memang ada orang-orang yang menghina saya dengan mengatakan bahwa saya sudah berkata begitu. Orang-orang semacam itu sewajarnya dihukum oleh Allah. (Rom 3:8, BIS)

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? (Rom 6:1-2)

Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! (Rom 6:15)

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (Gal 5:13) Bagi kamu sahabat-sahabatku, kamu telah dipanggil menjadi bebas. Tetapi jangan biarkan kebebasan ini menjadi suatu alasan untuk membiarkan keinginan-keinginan dagingmu mengendalikan kamu. Sebaliknya, biarlah kasih membuatmu melayani satu dengan yang lain. (Gal 5:13, terjemahan versi GNB)

Oleh karena itu jika Paulus, bapak kasih karunia, harus membela injil kasih karunia terhadap tuduhan- tuduhan ini dan dianiaya oleh para legalis karena memberitakan Injil ini, maka kita harus mempertimbangkan bahwa mungkin ada sesuatu yang salah jika Injil yang kita beritakan tidak membuat para legalis zaman kita bangkit melawan kita. Ini bukan untuk mengatakan bahwa kita harus sengaja merancang untuk memprovokasi orang, tetapi jika memang tidak pernah ada yang menentang atau mempertanyakan kita, itu adalah suatu tanda pasti bahwa keyakinan-keyakinan kita amat mungkin tidak sejalan dengan kebenaran Akad Baru.

Popular posts from this blog

Kedewasaan Iman

VISI dan MISI Grace of Christ Community Church

Nama Yesus adalah Kekuatan dan Kuasa bagi kita